CBIS (Computer Base Information System)
Computer Based Information System (CBIS) atau Sistem Informasi Berbasis
Komputer merupakan suatu sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang
berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan.
Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan
peranan penting dalam sebuah sistem pembangkit informasi.
Dengan
integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu
menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan
manajemen yang membutuhkannya. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi
memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada
prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat
berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat
dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan
informasi yang berbasis pada komputer.
1. Database
A. Pengertian
Database
Database adalah suatu
koleksi komputer yang terintegrasi, diorganisasikan dan disimpan dalam suatu
cara yang memudahkan pengambilan kembali. Integrasi logis dari catatan-catatan
dalam banyak file ini
disebut konsep database. Database atau basis data, adalah
kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.
Istilah "basis data" berawal dari ilmu
komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar
bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang
mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu
dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan
bisnis.
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari
catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki
penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan
ini disebut skema. Skema menggambarkan
obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut.
Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis
data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk
tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan
kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam
model ini, hubungan antar tabel diwakili dengan menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.
Istilah basis data mengacu pada koleksi
dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya
mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database
management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator
dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut.
B.
Tujuan Database
Dua tujuan utama dari konsep database adalah meminimumkan pengulangan
dan mencapai independensi data. Independensi
data adalah kemampuan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada
program yang memproses data.
C.
Struktur Database
Hubungan eksplisit.
Satu
pendekatan untuk menetapkan hubungan eksplisit antara catatan-catatan dari
beberapa file adalah dengan
menyusun catatan-catatan tersebut dalam suatu hirarki, ini disebut struktur hirarki.
Hubungan implisit
Hubungan
implisit, yaitu hubungan yang dapat dinyatakan secara tidak langsung dari catatan
data yang telah ada. Data dalam database
relasional ada dalam bentuk tabel-tabel yang disebut flat file. Flat file
adalah suatu penyusunan data dua dimensi dalam kolom-kolom dan baris-baris.
D. Perangkat Lunak Database
Perangkat lunak
yang menetapkan dan memelihara integrasi logis antar file, baik eksplisit maupun implisit,
disebut sistem manajemen database.
E.
Menciptakan Database
Menentukan kebutuhan data
Definisi dari kebutuhan data adalah langkah kunci mencapai
CBIS. Nama yang diberikan untuk deskripsi dari semua data perusahaan adalah model data
perusahaan.
F.
Menggunakan Database
Query
adalah permintaan informasi dari data-base,
dan query language adalah bahasa
khusus yang user-friendly yang
memungkinkan komputer menjawab query.
G. Suatu Model DBMS
Manajer database adalah elemen paling penting
karena menangani permintaan data para pemakai. Query language dan DML adalah bagian dari manajer data-base.
H. Pengelola Database
Tugas DBA terbagi dalam empat area utama: perencanaan database, penerapan database, operasi database, dan keamanan database.
I.
Menempatkan Database dan DBMS
dalam perspektif
Keuntungan DBMS :
-Mengurangi
pengulangan data
-Mencapai independensi data
-Mengintegrasikan
data dari beberapa file
-Mengambil data
dan informasi secara tepat
-Meningkatkan
keamanan
Kerugian DBMS :
-Memperoleh
perangkat lunak yang mahal
-Memperoleh konfigurasi perangkat keras yang
besar
-Mempekerjakan dan
mempertahankan staff DBA
2. Sistem Pengolahan Data
A. Pengertian
Data adalah
suatu penggambaran fakta , pengertian instruksi yang dapat disampaikan dan
diolah oleh manusia atau mesin. Pengolahan data adalah bentuk pengolahan
terhadap data untuk menbuat data itu berguna sesuai dengan hasil yang diinginkan
agar dapat digunakan. Sistem pengolahan data adalah sistem yang melakukan
pengolahan data.
B.
Fungsi dan Tujuan
·
Fungsi dasar
Pengolahan Data :
1. Mengambil program dan data (masukan / input)
2. Menyimpan program dan data serta menyediakan
untuk pemrosesan
3. Menjalankan proses aritmatika dan logika pada
data yang disimpan
4. Menyimpan hasil antara dan hasil akhir pengolahan.
5. Mencetak atau menampilkan data yang disimpan
atau hasil pengolahan.
·
Tujuan pengolahan
data adalah untuk menghasilkan dan memelihara record perusahaan yang akurat dan
up-to-date.
C.
Metode Pengolahan Data
Pengolahan
data system informasi dalam organisasi biasanya terdiri atas metode teknologis
dan manual. Menurut Buch dan Stater ada dua macam metode pengolahan data
yang penting :
1. System manual ; semua operasi dilakukan
dengan tangan dan bantuan alat-alat penting seperti pensil ,kertas dan lain-lain.
2. Electromechanical ; suatu gabungan
dari orang dan mesin misalnya seorang pegawai yang bekerja dengan menggunakan catat kolom
(posting machine)
3. Methode punched equipment ; Menggunakan
penggunaan semua peralatan yang digunakan disebut sebagai suatu system warkat
unit (unit record system).prinsipnya adalah bahwa data mengenai data
seseorang,uatu objek atau suatu peristiwa biasanya dicatat (punched) dalam suatu
kartu, sejumlah kartu yang mengandung data tentang subjek yang sama ( misalnya
: data gaji) digabungkan bersama membentuk suatu objek.
4. Methode electric computer ; suatu
susunan dari alat-alat masukan suatu unit pengolahan
pusat (control processing unit ) dan
alat alat keluaran.
D.
Pengolahan Data Pada Komputer
Pengolahan data
pada komputer meliputi :
1. Pengumpulan data; Sistem pengolahan data
dirancang untuk mengumpulkan data yang menggambarkan tiap tindakan internal
perusaahaan dan menggambarkan transaksinya dengan lingkungannya.
2. Pengubahan Data; operasi pengubahan data
mencakup : pengklasifikasian, penyortiran, pengkalkulasian, perekapitulasian,
pembandingan.
3. Penyimpanan Data ; Semua data harus disimpan
disuatu tempat sampai ia diperlukan. Data tersebut disimpan dalam berbagai
media penyimpanan, dan file yang disimpan disebut database.
4. Pembuatan Dokumen; Sistem pengolahan data
menghasilkan output yang dibutuhkan oleh perorangan atau kelompok baik di dalam
maupun luar perusahaan. Yang termasuk dalam proses pengolahan data, antara
lain :
·
verifikasi,
·
pengorganisasian
data,
·
pencarian
kembali,
·
transformasi,
·
penggabungan,
·
pengurutan,
·
perhitungan /
kalkulasi
·
ekstraksi data untuk
membentuk informasi, dan
·
pembentukan
pengetah
E.
Sifat Pengolahan Data
Ada beberapa
sifat pengolahan data yang membedakannya dengan area apliksi yang lain:
1. Pengolahan data menjalankan tugas yang
penting; Pengolahan data adalah aktivitas yang diperlukan.
2. Mengikuti prosedur standar secara relative;
Peraturan dan latihan yang diterima menjelaskan cara pengolahan data yang akan
dilakukan.
3. Menghimpun data yang detail atau lengkap. Karena
record pengolahan data menunjukan aktivitas perusahaan secara lengkap, maka ia
akan jadi alat untuk merekontruksi kembali tindakan/transaksi tersebut secara
urut jika record diperlukan. Kronologi itu disebut dengan audit trail.
4. Mempunyai fokus historis yang paling utama.
5. Memberikan informasi pemecahn masalah minimal.
F. Peranan Pemrosesan Data Dalam
Pemecahan Masalah
Pengolahan
data memberikan sumbangan terhadap pemecahan masalah dengan dua cara. Ia
menghasilkan laporan standar yang merekapitulasi kondisi keuangan perusahaan,
dan ia memberikan database dari data internal yang digunakanoleh subsistem CBIS
yang lain.
Pengolahan
data merupakan pondasi atau dasar untuk pembuatan system pemecahan masalahyang
lain, khususnya MIS dan DSS. Langkah pertama dalam memberikan dukungan computer
bagi manajer untuk memecahkan masalah adalah dengan mengimplementasikan system
pengolahan data dengan suara.
3. Sistem Informasi Manajemen
A.
Sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemen
(SIM) (management information system, MIS) adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang
meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akutansi manajemen untuk memecahkan masalah
bisnis seperti biaya produk, layanan, atau
suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen
dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan
untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas
operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk
merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau
dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia.
B.
Tujuan Umum
·
Menyediakan informasi yang dipergunakan di
dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan
manajemen.
·
Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam
perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
·
Menyediakan informasi untuk pengambilan
keputusan.
Ketiga
tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki
akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana
cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka
mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja
(informasi akuntansi dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahap manajemen,
termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).
C.
Proses Manajemen
Proses manajemen didefinisikan sebagai
aktivitas-aktivitas:
·
Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai
suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut
perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk
mencapai tujuan tersebut.
·
Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah
dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus
diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya
untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk
memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai
kebutuhan, disebut kebutuhan.
·
Pengambilan Keputusan, proses pemilihan di
antara berbagai alternatif disebut dengan
proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara
perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih di antara beberapa tujuan
dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa
rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan
fungsi pengendalian.
Menurut
Francisco Proses Manajemen adalah suatu proses Penukaran terhadap nilai dan
jasa
D.
Bagian
SIM merupakan kumpulan dari sistem informasi:
· (accounting
information systems), menyediakan informasi dan transaksi keuangan.
· Sistem informasi pemasaran (marketing information systems),
menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan
pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang
berhubungan dengan pemasaran.
· Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information systems).
·
Sistem informasi personalia (personal information systems).
·
Sistem informasi distribusi (distribution information systems).
·
Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).
·
Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
·
Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems).
·
Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information
systems).
·
Sistem informasi analisis software
·
Sistem informasi teknik (engineering information systems).
·
Sistem informasi Rumah Sakit (Hospital information systems).
4. Sistem Penunjang Keputusan
Pembuatan Keputusan
Dalam pembuatan
keputusan ada dua
orang yang artian
pembuatan Keputusan yaitu Simon dan
Mintzberg.
A.
Keputusan menurut Simon
Dalam bukunya terbitan Tahun 1977, simon menguraikan istilah keputusan
menjadi Keputusan terprogram dan Keputusan tak terprogram
Keputusan terprogram yaitu bersifat
berulang-ulang dan rutin. pada suatu tingkat tertentu dan prosedur telah di tetapkan untuk menanganinya
sehingga ia dianggap suatu denovo (yang baru) setiap kali terjadi.
Keputusan tak terprogram yaitu bersifat baru, tidak
terstruktur, dan biasanya tidak urut. Ia
juga menjelaskan bahwa dua jenis keputusan tersebut hanyalah kesatuan ujung
yang terangkai secara hitam putih, sifatnya
begitu kelabu atau tak jelas, namun demikian konsep keputusan terprogram dan tak terprogram sangatlah penting, karna
masingmasing memerlukan teknik yang
berbeda.
Kontribusi Simon yang lain adalah penjelasan mengenai empat fase yang
harus di jalani oleh Manajer dalam menyelesaikan masalah, fase tersebut adalah :
Aktivitas
intelegensi, yaitu
mencari kondisi dalam
lingkungan yang memerlukan pemecahan
Aktivitas disain, yaitu menemukan, mengembangkan, dan menganalisis
kemungkinan tindakan yang akan dilakukan.
Aktivitas pemilihan, yaitu menentukan cara
tindakan cara tertentu dari beberapa cara yang sudah ada.
Aktivitas peninjauan kembali, yaitu memberikan penilaian terhadap pilihan
yang telah dilakukan.
B.
Keputusan menurut Mintzberg
Mintzberg terkenal
dengan teorinya mengenai
peranan manajerial, teori
ini mengemukakan sepuluh peranan manajerial yang terbagi dalam tiga
kategori, yaitu interpersonal,
informasional, desisional.
Peranan informasonal mengemukakan bahwa manajer mengumpulkan dan
menyebarkan informasi, dan
peranan desisional mengemukakan
bahwa manajer menggunakan informasi dalam pembuatan berbagai jenis keputusan.
Ada empat peranan desisional menurut mintzberg :
Pengusaha, ketika manajer berperan sebagai pengusaha (entrepreneur) maka peningkatan hal ini yang bersifat permanent
diabadikan sebagai organisasi. Orang yang
menangani gangguan, ketika menajer berperan sebagai orang yang menangani gangguan (disturbace handler), maka ia akan memecahkan masalah yang belum di antisipasi. Ia membuat keputusan untuk
merespon gangguan yang timbul seperti perubahan ekonomi, ancaman dari pesaing,
dan adanya peraturan pajak baru.
Pengalokasi sumber, dengan
peranan sebagai pengalokasi
sumber (resorce
(alocator), manajer
diharapkan mampu menentukan pembagian sumber organisasi kepada berbagai unit yang ada
misalnya pembuatan keputusan untuk menetapkan anggaran operasi tahunan.
Negosiator, dalm
peran sebagai negosiator (negotiator), manajer mengatasi perselisihan yang
muncul dalam perusahaan
dan perselisihan yang
terjadi antara perusahaan dan
lingkungannya. Contohnya melakukan negosiasi kontrak baru dengan serikat pekerja.
·
DSS (Decision Suport system)
Pengembangan DSS berawal pada akhir tahun 1960-an dengan
adanya pengguna computer secara time-sharing (berdasarkan pembagian
waktu). Pada mulanya seseorang dapat berinteraksi
langsung dengan computer tanpa harus
melalui spesialis informasi. Timesharing membuka peluang baru dalam penggunaan computer.
Tidak sampai tahun 1971, ditemukan istilah DSS, G Anthony
Gorry dan Michael S. Scott Morton yang
keduanya frofesor MIT, bersama-sama menulis artikel dalam jurnal yang berjudul “A Framework for Management Information
System” mereka merasakan perlunya
ada kerangka untuk menyalurkan aplikasi computer
terhadap pembuatan keputusan
manajemen.
Gorry dan Scott Morton mendasarkan kerangka kerjanya
pada jenis keputusan menurut Simon dan tingkat
manajemen dari Robert N. Anthony. Anthony menggunakan istilah Strategic
planning, managemen control dan operational
control (perencanaan strategis, kontrol
manajemen, dan kontrol manajemen).
·
Jenis DSS
Usaha
berikutnya dalam mendefinisikan konsep DSS dilakuikan oleh Steven L. Alter. Alter
melakukan study terhadap 56 sistem penunjang keputusan yang digunakan pada waktu
itu, study tersebut memberikan pengetahuan dalam mengidentifikasi enam jenis
DSS, yaitu :
-Retrive information element
(memanggil eleman informasi)
-Analyze entries files
(menganali semua file)
-Prepare reports form multiple
files (laporan standart dari beberapa files)
-Estimate decisions qonsquences (meramalkan akibat dari keputusan)
-Propose decision (menawarkan keputusan )
-Make decisions (membuat
keputusan)
·
Tujuan DSS
Dalam DDS terdapat tiga tujuan yang harus di capai yaitu :
-Membantu manajer dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah
semi terstruktur
-Mendukung keputusan
manajer, dan bukannya
mengubah atau mengganti keputusan
tersebut
-Meningkatkan
efektivitas menajer dalam pembuatan keputusan, dan bukannya peningkatan efisiensi
Tujuan ini berkaitan dengan tiga prinsip dasar dari
konsep DSS, yaitu struktur masalah, dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan.
·
Arti DSS
DSS
sebagai sebuah system yang memberikan dukungan kepada seorang manajer, atau kepada sekelompok manajer yang relative kecil yang
bekerja sebagai team pemecah masalah,
dalam memecahkan masalah semi terstrukitur dengan memberikan informasi atau
saran mengenai keputusan tertentu. Informasi tersebut diberikan oleh laporan berkala, laporan khusus, maupun output dari model
matematis. Model tersebut juga mempunyai
kemampuan untuk memberikan saran dalam tingkat yang bervariasi.
·
Cara Penggunaan Informasi dari DSS
Pada dasarnya dua
pengguna informasi dari
DSS oleh manajer,
yaitu untuk mendefinisikan masalah dan
memecahkan masalah tersebut. Pendefinisian masalah adalah usaha definisi dari pendekatan sistem. Ia juga
berkaitan dengan fase intelegensi yang di kemukakan oleh
simon. Selanjutnya manajer menggunakan informasi untuk memecahkan masalah yang telah diidentifikasi. Hal ini
merupakan usaha pemecahan menurut poendekatan sistim dan berkaitan dengan fase disain dan
pemilihan.
Pada umumnya, lapaoran berkala dan khusus digunakan
terutama dalam usaha definisi, dan simulasi dalam usaha pemecahan. Laporan berkala dapat di rancang untuk menidentifikasi
masalah atau masalah yang kemungkinan besar akan muncul, manajer juga melakukan query terhadap database untuk menemukan
masalah atau mempelajari lebih jauh lagi mengenai masalah yang telah di identifikasi. Simulasi dapat juga membuka masalah
yang tersembunyi, karna kelemahan cenderung
akan kelihatan menonjol ketika operasi perusahaan diubah secara matematis. Laporan berkala dan khusus dapat juga membantu
manajer untuk memecahkan masalah dengan cara
mengidentifikasi keputusan alternative, mengevaluasi
dan memilih alternative tersebut, dan memberikan informasi
lanjutan.
·
Sistem Penunjang Keputusan Kelompok
Sistem penunjang keputusan kelompok atau group decision support system (GDSS)
ialah kombinasi dari Komputer, komunikasi, dan teknologi
keputusan dan yang digunakan untuk menemukan, merumuskan, dan memecahkan masalah dalam pertemuan
kelompok.
Tujuan GDSS adalah untuk pertukaran ide, opini, dan
preferensi dalam kelompok.