Jumat, 07 Desember 2012

Implicit dan Eksplicit Memory


Menurut Sternberg (2008) memori sebagai cara-cara yang dengannya kita mempertahankan dan menarik pengalaman-pengalaman dari masa lalu untuk digunakan saat ini.
Memory adalah kemampuan yang dimiliki individu untuk menyimpan, mempertahankan, serta mengambil kembali informasi dan pengalaman. Warrington dan Weiskrantz (1970) menemukan bahwa individu dengan amnesia bahkan mampu “mengingat” informasi jika mereka tidak secara langsung ditanya mengenai hal tersebut. Mengukur memori eksplicit seperti recall dan recognition, merekfleksikan mengingat secara sadar dan seringkali sulit untuk dilakukan oleh penderita amnesia. Memori implicit menunjukkan akses tak langsung pada pengalaman masa lalu atau informasi dan seringkali dihindari pada penderita amnesia. Individu dengan keterbatasan motorik juga memperlihatkan disosiasi.
Terdapat setidaknya 2 perbedaan kualitatif dari sistem memory. Eksplicit memory yang berada dalam kontrol kesadaran dan implicit memory berada dalam ketidaksadaran. Variabel yang mempengaruhi satu sistem memory hingga berbeda dengan lainnya, disosiasi, sangatlah menarik karena itu menggunakan sistem memory yang berbeda. Dalam percobaan ini, kita akan melihat disosiasi muncul dalam 2 fenomena yang berbeda : picture superiority effect dan encoding specificity effect.
Picture superiority effect memperlihatkan bahwa gambar dapat menyimpan kenangan lebih baik dari pada kata-kata. Sedangkan encoding specificity effect memperlihatkan bahwa suatu konteks yang biasanya dikodekan oleh seseorang mempengaruhi seberapa besar kemungkinan kesuksesan mereka dalam memanggil kembali informasi tersebut.
Eksplicit memory, pengukuran dari top down dari memory, seperti recall dan recognition telah digunakan untuk mendemonstrasikan 2 efek ini. Eksplicit memory dan top down processing menggunakan concept driven, yaitu individu harus mencerna memory untuk konsep yang mereka ingin ingat. Ketika data driven, tugas bottom up processing, seperti melengkapi gambar, akan diberikan tanda-tanda seperti kata atau potongan gambar dan memory untuk hal-hal yang sebenarnya diukur dengan cara seberapa baik partisipan melengkapi gambar yang ada.
Weldon dan Roediger (1987) menyatakan bahwa disosiasi antara eksplicit dan implicit memory muncul karena disebabkan oleh encoding specificity. Dalam implicit memory, gambar-gambar yang ditampilkan mampu diingat dengan baik dibandingkan dengan kata yang menjadi namanya (the picture superiority effect) tetapi hanya ketika konteks encoding sesuai dengan konteks retrieval (the encoding specificity effect).
Matlin (2005) menyatakan bahwa dalam psikologi kognitif, memori disimpan dalam tiga penyimpanan, yaitu:
a)   The sensory memory
Sensory memory merupakan sistem penyimpanan yang besar, merekam informasi yang diterima dari setiap indera. Sensory memory menyimpan informasi yang asli hanya untuk waktu yang singkat. Ada dua bentuk sensory memory, yakni iconic memory (penglihatan), dan echonic memory (pendengaran).
b)    Short-term memory
Short-term memory merupakan jenis memori yang hanya berisikan sebagian kecil informasi yang kita gunakan. Short-term memory hanya dapat mempertahankan informasi selama tigapuluh detik, kecuali informasi tersebut diulang-ulang atau di proses lebih jauh, akan bertahan lama. Short-term memory lebih terbatas kapasitasnya daripada sensory memory, tetapi bisa bertahan lebih lama. Short-term memory terbatas jumlah aitem yang dapat disimpan, yaitu kira-kira 7 aitem, dan dapat meningkat kapasitasnya dengan cara chunking.
c)   Long-term memory
Long-term memory merupakan memori dengan kapasitas lebih besar yang bersifat permanen dan tidak mudah dilupakan. Long-term memory merupakan tahapan ketiga dari memori yang meliputi proses penyimpanan informasi dalam waktu yang lama (Lahey, 2003). Informasi yang dapat disimpan di dalam Long-term memory tidak terbatas jumlahnya.

Daftar Pustaka
Matlin, M.W. (2005).Cognition sixth edition.United States of America:JohnWiley & Sons, Inc.
Sternberg, R.J.(2008). Psikologi Kognitif edisi keempat. Yogyakarta : Pustaka Belajar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar