Selasa, 11 Desember 2012

Remaja


1.    Pengertian Remaja
Masa remaja merupakan masa transisi atau peralihan dari masa anak menuju masa dewasa. Pada masa ini individu mengalami berbagai perubahan, baik fisik maupun psikis. Perubahan yang tampak jelas adalah perubahan fisik, di mana tubuh berkembang pesat sehingga mencapai bentuk tubuh orang dewasa yang disertai pula dengan berkembangnya kapasitas reproduktif. Selain itu remaja juga berubah secara kognitif dan mulai mampu melepaskan diri secara emosional dan orang tua dalam rangka menjalankan peran sosialnya yang baru sebagai orang dewasa (Agustian, 2006).
Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata Latin adoloscere (kata bendanya, adolescentia yang berarti remaja) yang berarti “tumbuh” atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolescence, seperti yang dipergunakan saat ini, mempunyai arti yang lebih luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik (Hurlock, 1995).
Menurut Piaget (dalam Hurlock, 1995) remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak.
Gunarsa (2003) menyebutkan bahwa masa remaja sebagai masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa, meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat-sifat masa transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status orang dewasa tetapi tidak lagi memiliki status anal-anak (Monks, dkk 2002).
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dimana seorang anak berada diantara masa anak-anak dan masa dewasa. Dan juga masa dimana seorang individu mengalami perubahan-perubahan dalam dirinya seperti fisik, mental, kognitif dan afektif.

2.    Masa-masa Remaja
Menurut Agustian (2006) masa remaja dibagi menjadi 3 :
a. Masa remaja awal (12-15 tahun)
Pada masa ini individu mulai meninggalkan peran sebagai anak-anak dan berusaha mengembangkan diri sebagai individu yang unik dan tidak tergantung pada orang tua. Fokus dari tahap ini adalah penerimaan terhadap bentuk dan kondisi fisik serta adanya konformitas yang kuat dengan teman sebaya.
b. Masa remaja pertengahan (15-18 tahun)
Masa ini ditandai dengan berkembangnya kemampuan berpikir yang baru. Teman sebaya masih memiliki peran yang penting, namun individu sudah lebih mampu mengarahkan diri sendiri. Pada masa ini remaja dimulai mengembangkan kematangan tingkah laku, belajar mengendalikan impulsivitas, dan membuat keputusan-keputusan awal yang berkaitan dengan tujuan vokasional yang ingin dicapai. Selain itu penerimaan dari lawan jenis menjadi penting bagi individu.
c. Masa remaja akhir (19-22 tahun)
Masa ini ditandai oleh persiapan akhir untuk memasuki peran-peran orang dewasa. Selama periode ini remaja berusaha memantapkan tujuan vokalitas dan mengembangkan sense of personal identity. Keinginan yang kuat untuk menjadi matang dan diterima dalam kelompok teman sebaya dan orang dewasa, juga menjadi ciri-ciri dari tahap ini.

3.    Tugas Perkembangan Remaja
Menurut Mappiare (1982) tugas perkembangan remaja adalah sebagai berikut :
a.  Menerima keadaan fisiknya dan menerima peranannya sebagai pria atau wanita.
b.  Menjalin hubungan-hubungan baru dengan teman-teman sebaya baik sesama jenis maupun lain jenis kelamin.
c. Memperoleh kebebasan secara emosional dari orang tuanya dan orang-orang dewasa lain.
d. Memperoleh kepastian dalam hal kebebasan pengaturan ekonomis.
e. Memilih dan mempersiapkan diri ke arah suatu pekerjaan atau jabatan.
f.   Mengembangkan keterampilan-keterampilan dan konsep-konsep intelektual yang diperlukan dalam hidup sebagai warga negara yang terpuji.
g. Menginginkan dan dapat berperilaku yang diperbolehkan oleh masyarakat.
h. Mempersiapkan diri untuk pernikahan dan hidup berkeluarga.
i.   Menyusun nilai-nilai kata hati yang sesuai dengan gambaran dunia, yang diperoleh dari ilmu pengetahuan yang memadai.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar