1.
Pengertian
Remaja
Masa remaja merupakan masa
transisi atau peralihan dari masa anak menuju masa dewasa. Pada masa ini
individu mengalami berbagai perubahan, baik fisik maupun psikis. Perubahan yang
tampak jelas adalah perubahan fisik, di mana tubuh berkembang pesat sehingga
mencapai bentuk tubuh orang dewasa yang disertai pula dengan berkembangnya
kapasitas reproduktif. Selain itu remaja juga berubah secara kognitif dan mulai
mampu melepaskan diri secara emosional dan orang tua dalam rangka menjalankan
peran sosialnya yang baru sebagai orang dewasa (Agustian, 2006).
Istilah
adolescence atau remaja berasal dari
kata Latin adoloscere (kata bendanya,
adolescentia yang berarti remaja)
yang berarti “tumbuh” atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolescence, seperti yang dipergunakan saat ini, mempunyai arti
yang lebih luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik
(Hurlock, 1995).
Menurut
Piaget (dalam Hurlock, 1995) remaja adalah usia dimana individu berintegrasi
dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah tingkatan
yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak.
Gunarsa (2003) menyebutkan bahwa masa remaja
sebagai masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa, meliputi semua
perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Masa remaja
menunjukkan dengan jelas sifat-sifat masa transisi atau peralihan karena remaja
belum memperoleh status orang dewasa tetapi tidak lagi memiliki status
anal-anak (Monks, dkk 2002).
Berdasarkan
uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dimana
seorang anak berada diantara masa anak-anak dan masa dewasa. Dan juga masa
dimana seorang individu mengalami perubahan-perubahan dalam dirinya seperti
fisik, mental, kognitif dan afektif.
2.
Masa-masa
Remaja
Menurut
Agustian (2006) masa remaja dibagi menjadi 3 :
a. Masa remaja awal (12-15 tahun)
Pada masa ini individu mulai meninggalkan peran
sebagai anak-anak dan berusaha mengembangkan diri sebagai individu yang unik
dan tidak tergantung pada orang tua. Fokus dari tahap ini adalah penerimaan
terhadap bentuk dan kondisi fisik serta adanya konformitas yang kuat dengan
teman sebaya.
b. Masa remaja pertengahan (15-18 tahun)
Masa ini ditandai dengan berkembangnya kemampuan
berpikir yang baru. Teman sebaya masih memiliki peran yang penting, namun
individu sudah lebih mampu mengarahkan diri sendiri. Pada masa ini remaja
dimulai mengembangkan kematangan tingkah laku, belajar mengendalikan
impulsivitas, dan membuat keputusan-keputusan awal yang berkaitan dengan tujuan
vokasional yang ingin dicapai. Selain itu penerimaan dari lawan jenis menjadi
penting bagi individu.
c. Masa remaja akhir (19-22 tahun)
Masa ini ditandai oleh persiapan akhir untuk
memasuki peran-peran orang dewasa. Selama periode ini remaja berusaha memantapkan
tujuan vokalitas dan mengembangkan sense
of personal identity. Keinginan yang kuat untuk menjadi matang dan diterima
dalam kelompok teman sebaya dan orang dewasa, juga menjadi ciri-ciri dari tahap
ini.
3.
Tugas
Perkembangan Remaja
Menurut Mappiare (1982) tugas perkembangan remaja adalah
sebagai berikut :
a. Menerima
keadaan fisiknya dan menerima peranannya sebagai pria atau wanita.
b. Menjalin
hubungan-hubungan baru dengan teman-teman sebaya baik sesama jenis maupun lain
jenis kelamin.
c. Memperoleh
kebebasan secara emosional dari orang tuanya dan orang-orang dewasa lain.
d. Memperoleh
kepastian dalam hal kebebasan pengaturan ekonomis.
e. Memilih
dan mempersiapkan diri ke arah suatu pekerjaan atau jabatan.
f. Mengembangkan
keterampilan-keterampilan dan konsep-konsep intelektual yang diperlukan dalam
hidup sebagai warga negara yang terpuji.
g. Menginginkan
dan dapat berperilaku yang diperbolehkan oleh masyarakat.
h. Mempersiapkan
diri untuk pernikahan dan hidup berkeluarga.
i. Menyusun
nilai-nilai kata hati yang sesuai dengan gambaran dunia, yang diperoleh dari
ilmu pengetahuan yang memadai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar